Orang beragama bilang, "Tuhan tidak bisa dijangkau dengan akal", "berarti tuhan tidak bisa diketahui", kalau itu penafsiran saya terhadap kalimat pertama tadi. Tapi saya yakin semua orang pasti setuju dengan saya. Disaat bersamaan, orang-orang yang mengaku beragama itu mengatakan bahwa Tuhan maha begini dan begitu. Lalu kita tau dari mana bahwa Tuhan maha begini dan begitu? padahal Tuhan tidak bisa diketahui. Dan kalau Tuhan tidak bisa diketahui, bagaimana bisa kita meyakini bahwa Dia ada?
Kita akan akan menjawab bahwa kita meyakini Tuhan dengan hati. Keyakinan itu masalah hati, bukan akal atau fikiran atau rasio atau terserah anda mau menyebutnya apa. Tapi kemudian saya akan bertanya lagi, "Bagaiamana bisa meyakini bahwa sesuatu itu ada tanpa mengetahuinya terlebih dahulu?". Bagi saya, ini seperti meyakaini hayalan kita sendiri sebagai sebuah kenyataan atau dengan kata lain "GILA" atau MINIMAL "BODOH".
Kemudian selanjutnya kita bisa berkelit bahwa kita mengetahui Tuhan dari informasi utusannya yang biasa disebut nabi, Muhammad misalnya. Dan kita tidak perlu mempertanyakan lagi apalagi membantah atau menyangkal informasi dari nabi karena dia adalah orang yang jujur. Selanjutnya saya akan bertanya lagi, "tau dari mana Muhammad itu jujur. Mereka akan menjawab bahwa sejarah sudah membuktikan hal itu. Untuk hal ini, saya akan mengatakan bahwa itu sejarah versi orang islam, lihat saja sejarah yang ditulis orang barat (non-islam) tentang nabi Muhammad, tentu berlawanan dengan sejarah yang ditulis orang islam karena kalau tidak, semua manusia pasti sudah masuk islam karena meyakini kejujuran Muhammad. Mereka akan menjawab lagi bahwa ada juga orang barat yang menghormati nabi Muhammad dan menulis hal-hal baik tentangnya. Sealnjutnya saya yakin bahwa mereka melakukan itu karena mereka menghormati orang islam, bukan masalah objektif atau tidak. Lihat saja sejarah tentang suharto yang ditulis pada masa orde baru, yang ditulis hanya yang baik-baik saja tapi setelah reformasi orang mulai berani mempertanyakan keaslian super semar. Ini bukti bahwa sejarah ditulis berdasarkan kepentingan pihak-pihak tertentu.
Demikianlah sebagian kecil keraguan yang sekarang menyertaiku. Bersambung...