Rabu, 27 Januari 2010

DRACULA; Mitos dan Fakta


Mendengar nama Dracula, mungkin yang terlintas dalam benak kebanyakan orang (dan saya yakin memang seperti itu) adalah sosok vampir penghisap darah dengan mantel panjang hitam berkerah tinggi seperti yang digambarkan dalam film-film. Gigi taringnya yang panjang hingga kadang-kadang digambarakan sampai keluar dari mulutnya menambah kengerian sosok ini. Meski demikian, mungkin sudah banyak juga yang tahu bahwa Dracula bukan hanya sekedar mitos, dia memang benar-benar pernah hidup di abad antaratahun 1431-1475, tapi bedanya dia buakan vampir seperti di film-film itu. Bagi anda yang belum tau, silahkan lanjutkan membaca postingan ini tapi jika sudah tau anda boleh stop sampai disini dan baca yang lain atau kembali kepada apa yang anda kerjakan sebelumnya.

Oke, buat yang belum tau dan masih penasaran, kita lanjutkan ceritanya.
Riwayat dan awal kekuasaan Dracula
Seperti yang saya katakan diatas, sebenarnya sosok Dracula bukan hanya sekedar mitos, dia memang pernah hidup antara tahun 1431-1475. Nama aslinya adalah Vlad tepes III. Dia adalah seorang raja yang dulu memerintah kerajaan wallachia, suatu daerah yang termasuk dalam wilayah rumania sekarang. Dracula (vlad tepes III) adalah anak kedua dari Vlad II. Pada umur 11 tahun, Dracula dikirim ke turki sebagai jaminan kesetiaan ayahnya kepada kesultanan turki ottoman. Mungkin anda akan berpikir mengapa ayahnya tega “menggadaikan” Dracula? Sebenarnya kesultanan ottoman mendidik drakula menjadi seorang kesatria yang dikemudian hari akan menggantikan ayahnya mengingat drakula adalah seorang pangeran.
Setelah perang verna, vlad II terbunuh. Kesultanan turki ottoman kemudian mengirim drakula ke wallachia untuk merebut kembali tahta. Drakula pulang dengan dikawal 8000 prajurit turki ottoman. Sesampainya di Tigoviste (ibu kota wallachia) terjadi pertempuran antara pasukan Dracula dengan pasukan vladisav yang kemudian dimenangkan oleh pasukan turki dibawah pimpinan dracula (wikipedia). Kemenangan ini membawa Dracula menjadi raja wallachia. Namun kemudian Dracula berbalik memusuhi Sultan Mehmed II (sultan turki ottoman pada waktu itu). Dracula membantai prajurit turki ottoman yang ikut bersamanya dengan cara disula. Hal ini juga yang menjadi awal permusuhan antara drakula dengan sultan mehmed II dengan Dracula dan sekaligus menjadi awal kekejaman pemerintahan Dracula.
Masa pemerintahan Dracula
Dracula dikenal sebagai raja yang sangat kejam. Metode yang paling disenangi drakula dalam mengeksekusi musuh-musunya adalah dengan cara disula, yaitu menusuk korbannya dengan kayu sebesar lengan manusia dari anus hingga tembus sampai kepala. Seringkali kayu sula hanya ditusukkan hingga perut kemudian dipancangkan dalam posisi vertikal, dalam posisi ini tubuh korban dengan sendirinya akan mengikuti gaya gravitasi yang membuat kayu sula menusuk lebih dalam secara perlahan. Cara ini membuat proses penyulaan menjadi semakin kejam dan mengerikan.
Akhir masa kekuasaan Dracula
Kekejaman Dracul berhasil di hentikan pada desember 1476. Ketika itu terjadi pertempuran antara paukan turki ottoman dengan pasukan Dracula. Peperangan itu dimenangkan oleh pasukan turki. Dracula berhasil dibunuh, kepalanya dipenggal dan dibawa ke turki sebagai bukti atas kematiannya.
Mitos vampir dan Dracula
Kemudian timbul pertanyaan, bagaimana nama Dracula ini menjadi nama vampir penghisap darah? Seorang novelis asal irlandia bernama Bram stoker sering disebut sebagai “biang keladinya”. Pada tahun 1897, Archibald Constable and Company (UK) menerbitkan sebuah novel berjudul “Dracula”(wikipedia lagi). Dalam novel tersebut, tokoh Dracula digambarkan sebagai vampir penghisap darah. Novel inilah yang kemudian ditengarai sebagai awal mula “perubahan” Dracula (Vlad tepes III) menjadi vampire.
Notes:
Dracula adalah seorang templar diakhir periode perang salib, kebanyakan korbannya adalah muslim baik tentara maupun warga sipil. Dracula diperkirakan telah membantai 23.000 umat muslim baik dalam peperangan maupun dengan metode sula

Tidak ada komentar:

Posting Komentar