Senin, 02 Mei 2011

KALINDAQDAQ

KALINDAQDAQ
Ciri kalindaqdaq, seperti umumnya puisi, adalah keterbatasannya, ketakbebasannya, yang membedakannya dengan toloq, karena toloq, seperti umumnya prosa, lebih bebas, lebih leluasa dalam bentuk dan aturan-aturan pengucapan.
Seperti halnya pantun Melayu, tembang Jawa, kelong Makassar, Elong Bugis, dan londe Toraja; maka kalindaqdaqpun diikat oleh syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi : jumlah larik dalam tiap bait, jumlah suku kata dalam tiap larik, dan irama yang tetap.
Menurut kebudayawan Mandar, kalindaqdaq Mandar mempunyai bentuk :
a.       tiap bait terdiri atas 4 bait larik (baris).
b.      larik pertama terdiri atas 8 suku kata.
c.       larik kedua terdiri atas 7 suku kata.
d.      larik ketiga terdiri atas 5 suku kata.
e.       larik keempat terdiri atas 7 suku kata.
f.       merupakan puisi suku kata.
g.      Persajakan kalindaqdaq umumnya bebas, meskipun ada juga yang bersajak-akhir aaaa, abba, aabb.2)
Tema-tema kalindaqdaq :  
1.      humor (kalindaqdaq pangino)
2.      satire (kalindaqdaq paelle)
3.      kritik sosial (kalindaqdaq pappakaingaq)
4.      pendidikan/nasihat (kalindaqdaq pipatudu)
5.      keagamaan (kalindaqdaq masaalla)
6.      kejantanan/patriotisme (kalindaqdaq pettomuaneang)
7.      percintaan/romantik (kalindaqdaq to sipomongeq).

________
artikel diatas di ambil dari situs resmi pemerintah kabupaten Polewalimandar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar